Seperti dikutip Alarabiya dari AFP, Charlie Hebdo sebelumnya pernah membuat heboh dengan menerbitkan kartun yang diasosiasikan sebagai Nabi Muhammad. Penerbitan gambar kartun itu langsung mematik amarah umat Islam.
Kali ini, editor majalah mingguan ini, Stephane Charbonnier, menegaskan bahwa komik biografi yang berjudul 'The Life of Mohammed' ini sudah melalui proses penelitian dan telaah pendidikan dengan baik oleh sosiolog keturunan Prancis-Tunisia. Menurut Charbonnier, komik biografi ini diedit langsung oleh umat muslim.
"Ini adalah sebuah biografi yang diotorisasi oleh umat Islam karena diedit oleh umat muslim. Saya pikir umat muslim lainnya yang berpendidikan tidak akan menganggap hal ini tidak pantas," ujar Stephane Charbonnier seperti dilansir AFP, Rabu (2/1/2013).
Charbonnier juga merupakan salah satu ilustrator untuk komik biografi ini. Diketahui bahwa pada halaman depan buku komik ini terdapat gambar Nabi Muhammad yang sedang menggiring seekor unta di padang gurun.
Majalah satir asal Negeri Mode ini beberapa kali menurunkan gambar kartun serupa dengan alasan kebebasan berekspresi.
‘’Saya tidak yakin umat Islam akan menemukan hal yang tidak pantas (dalam komik tersebut),’’ kata Charbonnier yang dikenal dengan nama Charb. ‘’Sebagaimana kita mengetahui tentang kehidupan Yesus, kita tidak mengetahui apapun tentang Muhammad. Jadi, sebelum tertawa tentang karakter, lebih baik untuk mengenalnya.’’
Majalah Charlie Hebdo : Majalah Kontroversial dan Sering Melecehkan Agama Islam
Majalah Charlie Hebdo memang dikenal kontroversial karena berulang kali menerbitkan kartun maupun gambar Nabi Muhammad yang seringkali menuai protes. Selama ini, pihak Charlie Hebdo selalu berargumen bahwa penerbitan kartun tersebut merupakan kebebasan berbicara dan berpendapat.
Pada tahun 2011 lalu, kantor majalah mingguan itu dibom karena mempublikasikan edisi tentang pergolakan politik di sejumlah negara Arab dengan memajang gambar Nabi Muhammad di sampul. Kemudian pada September 2012 lalu, majalah ini kembali menuai protes saat mempublikasikan kartun Nabi Muhammad dalam keadaan tanpa busana. Hal tersebut dianggap semakin memperkeruh suasana, karena saat itu, umat muslim dunia tengah marah atas film kontroversial 'Innocence of Muslims' yang menghina Islam.
Charbonnier yang merupakan editor utama majalah ini pun berulang kali mendapat ancaman pembunuhan, sehingga harus hidup di bawah pengawasan dan perlindungan polisi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar