Selasa, 16 Oktober 2012

Kasus Pemukulan Wartawan Saat Pesawat Tempur Hawk Jatuh di Riau

Kasus Pemukulan Wartawan Saat Pesawat Hawk Jatuh di Riau -Pasca Jatuhnya jatuhnya pesawat tempur jenis Hawk 200 milik TNI AU di Riau, Selasa (16/10/2012). Sejumlah wartawan yang akan mengambil gambar di lokasi dihadang oknum anggota TNI AU.
Foto Pemukulan TNI ke Wartawan saat Pesawat Tempur Hawk 200 Jatuh Riau 
Foto Kekerasan Pemukulan Terhadap Wartawan
Para wartawan dilarang meliput kejadian tersebut bahkan beberapa wartawan diantaranya dipukul oleh oknum TNI karena nekat meliput kejadian jatuhnya pesawat tersebut. Mereka yang dipukul adalah wartawan TV One, Didik dan Rian Fotografer Harian Riau Pos dan LKBN Antara. Selain dipul kamera juga disita

Kasus kekerasan terhadap wartawan oleh TNI ini juga berlanjut kepada dua mahasiswa Universitas Islam Riau yang mencoba mengambil foto dengan kamera telepon genggam juga ditinju tentara hingga bibir salah seorang dari keduanya pecah.

Foto Pesawat Tempur Hawk 200 Jatuh
Foto Puing-Puing Pesawat Pasca Ledakan
Kecelakan Pesawat Disebabkan   Kerusakan Mesin
Seperti diketahui, Hari ini pesawat tempur Hawk 200 milik TNI AU meledak di kawasan Pasir Putih, Pandau, Kabupaten Kampar, Riau di dan terjatuh di dekat panti asuhan. Adapun sang pilot, Letda Reza selamat dengan melepaskan kursi lontar dan jatuh di area kolam sekitar permukiman warga.

"Kapuspen TNI AU sudah memberikan laporan, pesawat itu terbang dalam rangka latihan. Tapi, tiba-tiba mesinnya rusak dan jatuh," kata Asrin, di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa (16/10/2012).

Asrin mengatakan, laporan mengenai kerusakan mesin diperoleh dari keterangan pilot pesawat Letnan Dua Reza Yori Prasetyo. Sementara Reza selamat dari kecelakaan setelah keluar dari pesawat tempur Hawk 200 melalui kursi pelontar.

"Keterangan yang diperoleh dari Reza selanjutnya akan ditindaklanjuti tim investigasi di lapangan," tambahnya.

Asrin menjelaskan, terkait jatuhnya pesawat bisa disebabkan berbagai faktor, seperti kerusakan mesin, cuaca, dan kesalahan manusia. Tiga faktor itu akan dicocokkan lagi dengan keterangan pilot pesawat melalui investigasi internal TNI AU.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar