Jumat, 15 Februari 2013

Sinopsis Pemain Hati-Hati Dengan Hati Indosiar | Sinetron Drama Seri Keluarga Indosiar

Sinopsis Pemain Hati-Hati Dengan Hati Indosiar | Sinetron Drama Seri Keluarga Indosiar. Sinopsis film/sinetron terbaru kali ini adalah tentang drama seri keluarga berjudul Hati Hati Dengan Hati yang tayang di Indosiar sejak 14 Februari 2013 lalu pukul 19.00 Wib.

Sinetron Hati-Hati Dengan Hati Indosiar ini sangat cocok untuk segala kalangan mulai dari anak kecil, remaja sampai orang tua. Disamping segala tingkah-polah pemainnya yang lucu dan mirip dengan sinetron Islam KTP SCTV, kita juga bisa mengambil berbagai hikmah yang terkandung dari segala kisah sinetron Hati-Hati Dengan Hati ini.

 Sinopsis Hati Hati Dengan Hati Indosiar

Sinopsis Pemain Hati Hati Dengan Hati Indosiar

Seorang Pemuda bernama Ayub (19 th. Ganteng, Berani, tegas dan punya rasa ingin tahu yang tinggi. Mencari dan ingin bertemu Tuhan. Selalu berkata kebenaran apa adanya tetapi jika melihat sesuatu yang benar tapi diluar nalarnya, maka dia menganggap kemungkinan besar Tuhan ada di situ. Karena itu orang kampung menganggap Ayub gila) dalam hidupnya selalu mencari Tuhan.

Ayub bersahabat dengan Ojan (19 th. Tidak mandiri, konyol, cuek, suka nyeleneh, ngocol dan seenaknya. Dekat dengan AYYUB karena mereka bersahabat sejak kecil. Tidak jera melakukan hal-hal yang melanggar meskipun setelah melakukan pelanggaran dia selalu bertobat namun selalu saja dilakukannya kembAli. Ojan tobat karena IBU nya bukan karena Allah Swt, Ojan sangat menyayangi MAK Nya namun MAK selalu tidak percaya setiap uang yang dibawa Ojan adalah uang halal karena tahu sifat anaknya).

Saat mendengar sifat Allah Swt adalah wujud atau ada, Ayub bertanya ke Ustadz Basri yang sedang memberikan pengajian di Mesjid. Ayub bertanya, jika Tuhan itu ada, di mana Tuhan itu pak Ustadz? Saya pengen ketemu. Ustadz Basri tidak menjawab. Ayub malah diledek oleh Abu Jahal, orang terkaya di kampung tapi pelit dan sombong tapi juga pikun.

Ayub akhirnya pergi dari Mesjid disaksikan Sabrina (adik Abu Jahal), wanita yang dicintai Ayub. Ayub mencari Tuhan lagi. Saat subuh, Ayub berteriak menanyakan dimana Tuhan, tapi Ojan sahabatnya yang menjawab, gue di sini. Ayub kesel. Ayub ngajak Ojan ke Mesjid untuk shalat subuh tapi Ojan gak mau bareng karena menurut Ojan mereka beda.

Ojan sudah ketemu Tuhan sedang Ayub belum. Di Mesjid, Ojan gak jadi shalat karena kedatangannya untuk shalat malah dijadikan bahan taruhan oleh RT (Mata duitan tapi takut sama istrinya) dan beberapa WARGA. RT juga menyuruh WARGA menyingkirkan sendal2 dan kotak amal biar tak dicolong Ojan. RT dan WARGA merasa setelah dari Mesjid pasti Ojan kumat lagi. Akhirnya Ojan gak jadi shalat dan RT memenangkan taruhan.

Sayangnya uang taruhan itu diminta oleh anaknya Wahid (8 thn, yang ngomong kebenaran dengan ceplas-ceplos) dan isterinya ICAH yang judes dan ganas. Ayub sangat mencintai Zaenab (Ibunya yang sangat menyayangi Ayub).

Saat masih mencari Tuhan, MALIK seorang WALIYULLAH yang selalu mengingatkan dan menuntun Ayub agar tidak salah melangkah. Ayub menanyakan ke MAK nya apakah MAK nya bertemu Allah Swt dalam shalat? MAK menangis. MAK tak ingin Ayub dihina orang karena kesibukan Ayub mencari Tuhan. Ayub menangis dan bertanya, apakah dia salah jika mencari Tuhan? MAK menggeleng. Tidak ada yang salah nak, MAK Cuma sedih kalo kamu dicibir orang.

Ayub yang mencintai Sabrina, bertemu Sabrina bersama Amel. Tapi Amel yang menyukai Ayub lebih agresif dibanding Sabrina. Cinta Amel hanya untuk Ayub, sedang Ojan juga mencintai Amel.

Ayub hanya mencintai Sabrina dan Sabrina juga menyukai Ayub. Kendala percintaan Ayub karena Abu Jahal tidak suka dengan Ayub, namun JULEHA istri JAHAL mendukung Sabrina.
Demikianlah Sinopsis Pemain Hati-Hati Dengan Hati Indosiar yang dikutip dari Indosiar.com. Semoga semakin banyak sinetron Indonesia bermutu dan penuh hikmah dan layak ditonton oleh para remaja dan orang tua Indonesia.

Jangan lupa juga baca lagu Dunia Sementara Akhirat Selamanya yang menjadi Ost. Hati-Hati Dengan Hati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar